Blue Fire Pointer

Jumat, 19 Agustus 2016

Mengatasi Error Yang Terjadi Di Pemrograman PHP

 Assalamualaikum. Kali ini saya akan membagikan cara mengatasi beberapa error yang teradi di dalam pemrograman php.

Langsung saja mari kita simak penjelasannya.
Error:

Warning: mysql_fetch_array(): supplied argument is not
a valid MySQL result resource in .... 
atau
Warning: mysql_num_rows(): supplied argument is not
a valid MySQL result resource in ... 

Penjelasannya
Penyebab:
Error di atas disebabkan ada query SQL yang salah. Bisa jadi karena sintaks perintah query SQL nya salah, misalnya kurang tanda petik untuk menyatakan string dll. Selain itu bisa juga terjadi karena nama field dan tabel yang salah penulisannya.

Solusi:
Coba cek kembali statement query SQL Anda. Pastikan tidak ada lagi kesalahan dalam penulisannya. Untuk proses debugging query SQL (mengetahui letak kesalahannya), Anda bisa menambahkan statement die(mysql_error()) pada perintah mysql_query() nya. Contoh:
$query = ".....";
mysql_query($query) or die(mysql_error());
.
. 

Error:
Warning: session_start() [function.session-start]:
Cannot send session cookie - headers already sent by
(output started at ... ) in ... on line ... 
atau
Warning: session_start() [function.session-start]:
Cannot send session cache limiter - headers already sent
(output started at ...) in ... on line ... 

Penjelasannya

Penyebab:
Error di atas biasanya terjadi pada penggunaan session. Sewaktu memberikan perintah session_start(), terdapat baris perintah di atasnya yang menampilkan string atau kode html ke browser. Sebagai contoh, perhatikan script berikut ini:
<?php
echo "Hallo...";
session_start();
?> 
atau
<html>
<head>
    <title>....</title>
</head>
<?php
session_start();
?> 

Bila Anda perhatikan script di atas, maka terdapat string yang di-echo-kan atau terdapat kode html yang diletakkan sebelum session_start(). Nah… inilah yang menyebabkan error. Selain contoh di atas, error juga bisa muncul dari script yang berbentuk seperti ini:
<?php
include "header.php";
session_start();
?> 
Meskipun sebelum session_start() tidak ada echo atau kode html, namun error akan tetap muncul apabila isi dari script header.php terdapat echo atau kode html juga, misalnya

header.php
<?php
echo "hallo";
?>

Solusi:
Pastikan sebelum perintah session_start() tidak terdapat perintah echo atau kode html apapun.

Error:
Warning: Cannot modify header information – headers already sent by
(output started at ...) in ... 

Penjelasannya
Penyebab:
Peringatan di atas biasanya muncul ketika Anda melakukan redirecting menggunakan perintah
header("Location: ..."); 
Seharusnya, sebelum perintah header("Location: ...") tidak boleh ada string apapun yang ditampilkan di browser, meskipun itu kode HTML (sama seperti penyebab error di session_start() sebelumnya). Sebagai contoh perhatikan script berikut ini:
<?php
echo "<p>Hallo Apa kabar?</p>";
header("Location: test.php");
?> 
Pada script di atas, sebelum perintah header() terdapat string yang ditampilkan ke browser. Inilah yang mengakibatkan muncul peringatan tsb. Lantas bagaimana dengan script berikut ini?
<?php
$a = 10;
if ($a < 0) echo "Nilai A negatif";
else header("Location: test.php");
?> 
Kira-kira muncul Warning nya gak ya? Jika Anda coba, maka tidak muncul Warning nya meskipun sebelum header() terdapat string yang ditampilkan ke browser. Mengapa demikian? ya.. meskipun di situ terdapat perintah untuk menampilkan string ke browser, namun perintah tersebut tidak pernah dijalankan karena nilai $a nya positif.

Solusi:
Pastikan sebelum perintah header("Location: ...") tidak ada kode HTML atau perintah echo apapun. Jika Anda mengincludekan suatu script di atas header("Location: ...") pastikan dalam script yang diincludekan tersebut tidak ada kode HTML atau echo.

Error:
Warning: mysql_connect() [function.mysql-connect]:
Access denied for user ‘root’@'localhost’ (using password: YES) in ... 
Penjelasannya

Penyebab:
Error di atas disebabkan karena koneksi yang gagal ke MySQL. Penyebab gagalnya bisa jadi disebabkan nama user atau password yang salah.

Solusi:
Pastikan username dan password koneksi ke MySQL Anda sudah benar ketika menggunakan perintah koneksi mysql_connect("namahost", "namauser", "passworduser");

Error:
Parse error: syntax error, unexpected T_STRING,
expecting T_OLD_FUNCTION or T_FUNCTION or T_VAR or ‘}’ in ... 

Penjelasannya
Penyebab:
Penyebab pastinya, saya kurang mengetahuinya. Namun biasanya ini terjadi karena penggunaan versi PHP yang rendah (versi di bawah PHP 5) untuk menjalankan script PHP yang menggunakan OOP.

Solusi:
Coba upgrade versi PHP Anda, atau gunakan PHP dengan versi yang lebih tinggi.

Error:
Parse error: syntax error, unexpected T_ELSE in ... 

Penjelasannya
Penyebab:
Error tersebut muncul sebagai akibat penulisan sintaks IF … ELSE yang tidak sesuai aturan. Perhatikan contoh penggunaan IF ELSE yang salah di bawah ini
<?php
$a = 5;
if ($a > 0) $status = "A lebih besar dari 0"
else ($a < 0) $status = "A lebih kecil dari 0"
else $status = "A sama dengan 0"
?> 
Contoh di atas terdapat kesalahan yaitu setiap akhir statement tidak diberikan tanda titik koma (;), dan pada bagian else ($a < 0) kurang IF, seharusnya
<?php
$a = 5;
if ($a > 0) $status = "A lebih besar dari 0";
else if ($a < 0) $status = "A lebih kecil dari 0";
else $status = "A sama dengan 0";
?> 

Solusi:
Pastikan struktur statement yang Anda gunakan berbentuk seperti ini
<?php
if (syarat1) statement1;
else if (syarat2) statement2;
else if (syarat3) statement3;
.
.
else statementX;
?>
atau

<?php
if (syarat1)
{
   statement;
   statement;
   .
   .
}
else if (syarat2)
{
   statement;
   statement;
   .
   .
}
.
.
else
{
   statement;
   statement;
   .
   .
}
?> 

Errror:
Fatal error: Call to undefined function: ... 

Penjelasannya
Penyebab:
Error tersebut disebabkan karena nama function yang digunakan tidak ada atau tidak dikenal oleh PHP. Jika function tersebut adalah built in function, misalnya str_split() bisa jadi hal ini disebabkan pada versi PHP yang digunakan belum ada function tersebut. Jika function tersebut adalah function buatan sendiri, bisa jadi anda lupa menyisipkan ke dalam script atau meng-include-kannya.

Solusi:
Jika function yang tidak dikenal adalah built in function, maka lakukan upgrade versi PHP yang lebih tinggi. Sedangkan jika function yang tidak dikenal adalah buatan sendiri, pastikan Anda sudah meng-includekan di dalam scriptnya sehingga bisa dikenal. Contohnya:
function.php

<?php
function jumlah($a, $b)
{
   return $a + $b;
}
?>
script.php

<?php
include "function.php";
echo jumlah(9, 10);   // akan menghasilkan 19
?>
atau

script.php

<?php
function jumlah($a, $b)
{
   return $a + $b;
}

echo jumlah(9, 10);   // akan menghasilkan 19
?> 

Error:
Parse error: parse error, unexpected $end 

Penjelasannya
Penyebab:
Error di atas disebabkan karena kurangnya tanda penutup kurung kurawal. Contohnya:
<?php
if ($a > 1)
{
   echo "Nilai A lebih dari 1";
?>
atau

<?php
while ($a > 1)
{
   .
   .
   .
?> 
Selain itu, bisa pula error tersebut disebabkan karena efek perbedaan penggunaan tanda pembuka PHP <?php dan <?. Contohnya
<?php
if (syarat)
{
   statement1;
   statement2;
?>

<?
   statement3;
   statement4;
}
?> 
Perhatikan contoh script di atas, bahwa pada blok statement IF oleh si programmer dipecah menjadi 2 blok, namun perhatikan bahwa untuk blok kedua, tanda pembukanya menggunakan <? saja. Nah... terkadang suatu server hanya membolehkan tanda pembuka script PHP menggunakan <?php, sehingga untuk blok kedua tidak dianggap sebagai script, dan.. akibatnya statement IF nya dianggap tidak ada tanda } penutup.

Solusi:
Pastikan tanda kurung kurawal penutup tidak lupa menuliskannya. Jika ternyata kasus yang Anda hadapi sama seperti contoh kasus terakhir (perbedaan tanda pembuka script PHP), konsistenkan penulisan tanda pembukanya menggunakan <?php supaya aman.
s

Error:
Parse error: syntax error, unexpected T_STRING 

Penjelasannya
Penyebab:
Error tersebut disebabkan karena penggunaan tanda petik (double quote atau single quote) yang tidak tepat untuk menyatakan suatu string. Sebuah string harus diapit oleh dua buah tanda petik. Sebagai contoh:
<?php
$a = "ini sebuah string";
?>

atau

<?php
$a = 'ini sebuah string';
?> 
Namun... jika dalam string tersebut terdapat tanda petik lagi, misalkan
<?php
$a = "ini sebuah " string";
?>

atau

<?php
$a = 'ini sebuah ' string';
?> 
maka akan terdapat error di atas. Hal yang sama jika Anda menggunakan single quote (tanda petik tunggal).

Solusi:
Pastikan di dalam sebuah string, anda mengapitnya dengan hanya 2 buah tanda petik saja. Jika Anda bermaksud menyisipkan tanda petik dalam sebuah string, gunakan tanda \" atau \', contoh
<?php
$a = "ini sebuah \" string";
?>
atau

<?php
$a = 'ini sebuah \' string';
?> 

Error:
Notice: Undefined index: ...

atau

Notice: Undefined variable: ... 

Penjelasannya
Penyebab:
Sebenarnya itu bukan error, namun sekedar peringatan saja bahwa ada variabel atau index array yang belum terdefinisi sebelumnya. Di beberapa versi PHP peringatan tersebut muncul, namun di versi yang lain tidak muncul. Berikut ini contohnya:
<?php
if ($a > 0)
{
   ....
}
?> 
Jika kita perhatikan script di atas, variabel $a langsung diberikan statement pengecekan IF, padahal nilai $a ini tidak ada sebelumnya. Nah... di beberapa versi PHP, akan muncul peringatan
Notice: Undefined variable: a 
Namun, bila nilai $a ini sudah didefinisikan sebelumnya misalnya
<?php
$a = 10;
if ($a > 0)
{
   ....
}
?> 
maka peringatan di atas tidak akan muncul lagi. Peringatan yang hampir sama juga bisa muncul untuk contoh berikut ini
<?php
if ($_GET['test'] == 0)
{
   ....
}
?> 
yang dikarenakan nilai $_GET['test'] belum terdefinisi sebelumnya atau belum ada nilainya (belum ada request GET untuk parameter 'test').

Solusi:
Sebenarnya peringatan di atas bisa saja diabaikan karena tidak berpengaruh pada kinerja script atau proses yang terjadi di dalamnya. Namun, jika Anda ingin menghilangkan peringatan tersebut caranya adalah dengan memodifikasi parameter

error_reporting  = ...
pada file konfigurasi php.ini

Tambahkanlah nilai "& ~E_NOTICE" pada nilai parameternya, contoh:
error_reporting  =  E_ALL & ~E_NOTICE 
Maksud dari parameter di atas adalah, PHP akan menampilkan bunyi error kecuali NOTICE. Jika sudah, silakan merestart Apache nya.

Error:
Fatal error: Maximum execution time of ... seconds exceeded in ... 

Penjelasannya
Penyebab:
Error di atas disebabkan karena lama eksekusi sebuah script PHP telah mencapai batas maksimumnya. Jika Anda menggunakan AppServ atau XAMPP, default maximum execution time nya diset 30 detik. Jika lama eksekusi script yang Anda buat melebihi 30 detik, maka akan muncul error di atas.

Solusi:
Anda dapat meningkatkan atau menambah max execution time pada file php.ini, dengan cara carilah parameter

max_execution_time = ...

Tambahlah nilainya, misalnya menjadi 9999 detik, sehingga nilai parameternya menjadi

max_execution_time = 9999

Selanjutnya, simpan kembali php.ini nya, lalu restart Apachenya.
Kalau perlu, lakukan analisis algoritma pada script Anda apabila dirasa tidak efisien sehingga mengakibatkan running time yang lama.

Demikian postingan yang dapat saya buat untuk kali ini, semoga ada banyak waktu luang lagi untuk terus berbagi dengan teman-teman semua,
Sekian Semoga Bermanfaat

Model Pengembangan Perangkat Lunak Beserta Contohnya

Pada postingan kali ini, saya akan membahas tentang “Model – Model Pengembangan Perangkat Lunak Beserta Contoh Penerapannya”. Sebelumnya, Apa itu Pengembangan Perangkat Lunak?
8
Proses Pengembangan Perangkat Lunak (Software Development Process) adalah suatu penerapan struktur pada pengembangan suatu Perangkat Lunak (Software), yang bertujuan untuk mengembangkan sistem dan memberikan panduan untuk menyukseskan proyek pengembangan sistem melalui tahapan-tahapan tertentu. Dalam prosesnya, terdapat beberapa paradigma model pengembangan sistem perangkat lunak, diantaranya :
  1. Model Sekuensial Linier atau Waterfall Development Model
Model Sekuensial Linier atau sering disebut Model Pengembangan Air Terjun, merupakan paradigma model pengembangan perangkat lunak paling tua, dan paling banyak dipakai. Model ini mengusulkan sebuah pendekatan perkembangan perangkat lunak yang sistematik dan sekunsial yang dimulai pada tingkat dan kemajuan sistem pada seluruh tahapan analisis, desain , kode, pengujian, dan pemeliharaan.

2

Berikut Merupakan Tahapan – tahapan Pengembangan  Model Sekuensial Linear / Waterfall Development Model :
  • Rekayasa dan pemodelan sistem/informasi
Langkah pertama dimulai dengan membangun keseluruhan elemen sistem dan memilah bagian-bagian mana yang akan dijadikan bahan pengembangan perangkat lunak, dengan memperhatikan hubungannya dengan Hardware, User, dan Database.
  • Analisis kebutuhan perangkat lunak
Pada proses ini, dilakukan penganalisaan dan pengumpulan kebutuhan sistem yang meliputi Domain informasi, fungsi yang dibutuhkan unjuk kerja/performansi dan antarmuka.  Hasil penganalisaan dan pengumpulan tersebut didokumentasikan dan diperlihatkan kembali kepada pelanggan.
  • Desain
Pada proses Desain, dilakukan penerjemahan syarat kebutuhan sebuah perancangan perangkat lunak yang dapat diperkirakan sebelum dibuatnya proses pengkodean (coding). Proses ini berfokus pada  struktur data, arsitektur perangkat lunak, representasi interface, dan detail algoritma prosedural.
  • Pengkodean
Pengkodean merupakan proses menterjemahkan perancangan desain ke bentuk yang dapat dimengerti oleh mesin, dengan menggunakan bahasa pemrograman.
  • Pengujian
Setelah Proses Pengkodean selesai, dilanjutkan dengan proses pengujian pada program perangkat lunak, baik Pengujian logika internal, maupun Pengujian eksternal fungsional untuk memeriksa segala kemungkinan terjadinya kesalahan dan memeriksa apakah hasil dari pengembangan tersebut sesuai dengan hasil yang diinginkan.
  • Pemeliharaan
Proses Pemeliharaan erupakan bagian paling akhir dari siklus pengembangan dan dilakukan setelah perangkat lunak dipergunakan. Kegiatan yang dilakukan pada proses pemeliharaan antara lain :
  • Corrective Maintenance : yaitu mengoreksi apabila terdapat kesalahan pada perangkat lunak, yang baru terdeteksi pada saat perangkat lunak dipergunakan.
  • Adaptive Maintenance : yaitu dilakukannya penyesuaian/perubahan sesuai dengan lingkungan yang baru, misalnya hardware, periperal, sistem operasi baru, atau sebagai tuntutan atas perkembangan sistem komputer, misalnya penambahan driver, dll.
  • Perfektive Maintenance : Bila perangkat lunak sukses dipergunakan oleh pemakai. Pemeliharaan ditujukan untuk menambah kemampuannya seperti memberikan fungsi-fungsi tambahan, peningkatan kinerja dan sebagainya.
 1
  • Contoh Penerapan dari Pengembangan Model Sekuensial Linear / Waterfall Development Model
Contoh dari penerapan model pengembangan ini adalah pembuatan program pendaftaran online ke suatu Instansi Pendidikan. Program ini akan sangat membantu dalam proses pendaftaran, karena dapat meng-efektifkan waktu serta pendaftar tidak perlu repot-repot langsung mendatangi Instansi Pendidikan. Teknisnya adalah sebagai berikut :
  • Sistem program untuk pendaftaran dibuat menggunakan bahasa pemrograman PHP, dengan Sistem Database yang dibuat menggunakan MySQL, dan diterapkan (diaplikasikan) pada PC (personal computer) dengan sistem operasi berbasis Microsoft Windows, Linux, dan sebagainya.
  • Setelah program selesai dibuat dan kemudian dipergunakan oleh user, programmer akan memelihara serta menambah atau menyesuaikan program dengan kebutuhan serta kondisi user.
  • Kelebihan Model Sekuensial Linear / Waterfall Development Model :
    • Tahapan proses pengembangannya tetap (pasti), mudah diaplikasikan, dan prosesnya teratur.
    • Cocok digunakan untuk produk software/program yang sudah jelas kebutuhannya di awal, sehingga minim kesalahannya.
    • Software yang dikembangkan dengan metode ini biasanya menghasilkan kualitas yang baik.
    • Documen pengembangan sistem sangat terorganisir, karena setiap fase harus terselesaikan dengan lengkap sebelum melangkah ke fase berikutnya.
  • Kekurangan Model Sekuensial Linear / Waterfall Development Model :
    • Proyek yang sebenarnya jarang mengikuti alur sekuensial seperti diusulkan, sehingga perubahan yang terjadi dapat menyebabkan hasil yang sudah didapatkan tim pengembang harus diubah kembali/iterasi sering menyebabkan masalah baru.
    • Terjadinya pembagian proyek menjadi tahap-tahap yang tidak fleksibel, karena komitmen harus dilakukan pada tahap awal proses.
    • Sulit untuk mengalami perubahan kebutuhan yang diinginkan oleh customer/pelanggan.
    • Pelanggan harus sabar untuk menanti produk selesai, karena dikerjakan tahap per tahap, dan proses pengerjaanya akan berlanjut ke setiap tahapan bila tahap sebelumnya sudah benar-benar selesai.
    • Perubahan ditengah-tengah pengerjaan produk akan membuat bingung tim pengembang yang sedang membuat produk.
    • Adanya waktu kosong (menganggur) bagi pengembang, karena harus menunggu anggota tim proyek lainnya menuntaskan pekerjaannya.

  1. Model Prototype
Metode Prototype merupakan suatu paradigma baru dalam metode pengembangan perangkat lunak dimana metode ini tidak hanya sekedar evolusi dalam dunia pengembangan perangkat lunak, tetapi juga merevolusi metode pengembangan perangkat lunak yang lama yaitu sistem sekuensial yang biasa dikenal dengan nama SDLC atau waterfall development model.

3

Dalam Model Prototype, prototype dari perangkat lunak yang dihasilkan kemudian dipresentasikan kepada pelanggan, dan pelanggan tersebut diberikan kesempatan untuk memberikan masukan sehingga perangkat lunak yang dihasilkan nantinya betul-betul sesuai dengan keinginan dan kebutuhan pelanggan.
Perubahan dan presentasi prototype dapat dilakukan berkali-kali sampai dicapai kesepakatan bentuk dari perangkat lunak yang akan dikembangkan.
Teknik – teknik Prototyping Meliputi :
  • Perancangan Model
  • Perancangan Dialog
  • Simulasi
Berikut adalah 4 langkah yang menjadi karakteristik dalam proses pengembangan pada metode prototype, yaitu :
  • Pemilihan fungsi
  • Penyusunan Sistem Informasi
  • Evaluasi
  • Penggunaan Selanjutnya
Metode ini menyajikan gambaran yang lengkap dari suatu sistem perangkat lunak, terdiri atas model kertas, model kerja dan program. Pihak pengembang akan melakukan identifikasi kebutuhan pemakai, menganalisa sistem dan melakukan studi kelayakan serta studi terhadap kebutuhan pemakai, meliputi model interface, teknik prosedural dan teknologi yang akan dimanfaatkan.

4

Berikut adalah Tahapan – tahapan Proses Pengembangan dalam Model Prototype, yaitu :
  • Pengumpulan kebutuhan
Pelanggan dan pengembang bersama-sama mendefinisikan format seluruh perangkat lunak, mengidentifikasikan semua kebutuhan, dan garis besar sistem yang akan dibuat.
  • Membangun prototyping
Membangun prototyping dengan membuat perancangan sementara yang berfokus pada penyajian kepada pelanggan (misalnya dengan membuat input dan format output).
  • Evaluasi protoptyping
Evaluasi ini dilakukan oleh pelanggan, apakah prototyping yang sudah dibangun sudah sesuai dengan keinginan pelanggan atau belum. Jika sudah sesuai, maka langkah selanjutnya akan diambil. Namun jika tidak, prototyping direvisi dengan mengulang langkah-langkah sebelumnya.
  • Mengkodekan sistem
Dalam tahap ini prototyping yang sudah di sepakati diterjemahkan ke dalam bahasa pemrograman yang sesuai.
  • Menguji sistem
Setelah sistem sudah menjadi suatu perangkat lunak yang siap pakai, kemudian dilakukan proses Pengujian. Pengujian ini dilakukan dengan White Box, Black Box, Basis Path, pengujian arsitektur, dll.
  • Evaluasi Sistem
Pelanggan mengevaluasi apakah perangkat lunak yang sudah jadi sudah sesuai dengan yang diharapkan . Jika ya, maka proses akan dilanjutkan ke tahap selanjutnya, namun jika perangkat lunak yang sudah jadi tidak/belum sesuai dengan apa yang diharapkan, maka tahapan sebelumnya akan diulang.
  • Menggunakan sistem
Perangkat lunak yang telah diuji dan diterima pelanggan siap untuk digunakan.
Model Prototyping ini sangat sesuai diterapkan untuk kondisi yang beresiko tinggi di mana masalah-masalah tidak terstruktur dengan baik, terdapat fluktuasi kebutuhan pemakai yang berubah dari waktu ke waktu atau yang tidak terduga, bila interaksi dengan pemakai menjadi syarat mutlak dan waktu yang tersedia sangat terbatas sehingga butuh penyelesaian yang segera. Model ini juga dapat berjalan dengan maksimal pada situasi di mana sistem yang diharapkan adalah yang inovatif dan mutakhir sementara tahap penggunaan sistemnya relatif singkat.
Berikut merupakan Jenis – jenis dari Prototyping :
  • Feasibility prototyping
digunakan untuk menguji kelayakan dari teknologi yang akan digunakan untuk system informasi yang akan disusun.
  • Requirement prototyping
digunakan untuk mengetahui kebutuhan aktivitas bisnis user.
  • Desain Prototyping
digunakan untuk mendorong perancangan sistem informasi yang akan digunakan.
  • Implementation prototyping
merupakan lanjutan dari rancangan prototype, prototype ini langsung disusun sebagai suatu sistem informasi yang akan digunakan.
  • Contoh Penerapan Metode Prototype.
Sebuah rumah sakit ingin membuat aplikasi sistem database untuk pendataan pasiennya. Seorang atau sekelompok programmer akan melakukan identifikasi mengenai apa saja yang dibutuhkan oleh pelanggan, dan bagaimana model kerja program tersebut. Kemudian dilakukan rancangan program yang diujikan kepada pelanggan. Hasil/penilaian dari pelanggan dievaluasi, dan analisis kebutuhan pemakai kembali di lakukan.
  • Kelebihan Model Prototype :
  • Pelanggan berpartisipasi aktif dalam pengembangan sistem, sehingga hasil produk pengembangan akan semakin mudah disesuaikan dengan keinginan dan kebutuhan pelanggan.
  • Penentuan kebutuhan lebih mudah diwujudkan.
  • Mempersingkat waktu pengembangan produk perangkat lunak.
  • Adanya komunikasi yang baik antara pengembang dan pelanggan.
  • Pengembang dapat bekerja lebih baik dalam menentukan kebutuhan pelanggan.
  • Lebih menghemat waktu dalam pengembangan sistem.
  • Penerapan menjadi lebih mudah karena pelanggan mengetahui apa yang diharapkannya.
  • Kekurangan Model Prototype :
  • Proses analisis dan perancangan terlalu singkat.
  • Biasanya kurang fleksibel dalam mengahadapi perubahan.
  • Walaupun pemakai melihat berbagai perbaikan dari setiap versi prototype, tetapi pemakai mungkin tidak menyadari bahwa versi tersebut dibuat tanpa memperhatikan kualitas dan pemeliharaan jangka panjang.
  • Pengembang kadang-kadang membuat kompromi implementasi dengan menggunakan sistem operasi yang tidak relevan dan algoritma yang tidak efisien.

  1. Model Rapid Application Development (RAD)
Rapid Aplication Development (RAD) adalah sebuah model proses perkembanganperangkat lunak sekuensial linier yang menekankan siklus perkembangan yang sangat pendek (kira-kira 60 sampai 90 hari). Model RAD ini merupakan sebuah adaptasi “kecepatan tinggi” dari model sekuensial linier dimana perkembangan cepat dicapai dengan menggunakan pendekatan konstruksi berbasis komponen.

5

Berikut adalah Tahapan – tahapan Proses Pengembangan dalam Model Rapid Application Development (RAD), yaitu :
  • Bussiness Modeling
Fase ini untuk mencari aliran informasi yang dapat menjawab pertanyaan berikut:
  • Informasi apa yang menegndalikan proses bisnis?
  • Informasi apa yang dimunculkan?
  • Di mana informasi digunakan ?
  • Siapa yang memprosenya ?
  • Data Modeling
Aliran informasi yang didefinisikan sebagai bagian dari fase bussiness modeling disaring ke dalam serangkaian objek data yang dibutuhkan untuk menopang bisnis tersebut. Karakteristik (atribut) masing-masing objek diidentifikasi dan hubungan antar objek-objek tersebut didefinisikan.
  • Proses Modeling
Aliran informasi yang didefinisikan di dalam fase data modeling ditransformasikan untuk mencapai aliran informasi yang perlu bagi implementasi sebuah fungsi bisnis. Gambaran pemrosesan diciptakan untuk menambah, memodifikasi, menghapus, atau mendapatkan kembali sebuah objek data.
  • Aplication Generation
Selain menggunakan bahasa pemrograman generasi ketiga, RAD juga memakai komponen program yang telah ada atau menciptakan komponen yang bisa dipakai lagi. Ala-alat bantu bisa dipakai untuk memfasilitasi konstruksi perangkat lunak.
  • Testing dan Turnover
Karena proses RAD menekankan pada pemakaian kembali, banyak komponen program telah diuji. Hal ini mengurangi keseluruhan waktu pengujian. Tetapi komponen baru harus diuji dan semua interface harus dilatih secara penuh.
  • Kelebihan Model RAD :
  • Lebih efektif dari Pengembangan Model waterfall/sequential linear dalam menghasilkan sistem yang memenuhi kebutuhan langsung dari pelanggan.
  • Cocok untuk proyek yang memerlukan waktu yang singkat.
  • Model RAD mengikuti tahap pengembangan sistem seperti pada umumnya, tetapi mempunyai kemampuan untuk menggunakan kembali komponen yang ada sehingga pengembang tidak perlu membuatnya dari awal lagi sehingga waktu pengembangan menjadi lebih singkat dan efisien.
  • Kekurangan Model RAD :
  • Model RAD menuntut pengembangan dan pelanggan memiliki komitmen di dalam aktivitas rapid-fire yang diperlukan untuk melengkapi sebuah sistem, di dalam kerangka waktu yang sangat diperpendek. Jika komitmen tersebut tidak ada, proyek RAD akan gagal.
  • Tidak semua aplikasi sesuai untuk RAD, bila system tidak dapat dimodulkan dengan teratur, pembangunan komponen penting pada RAD akan menjadi sangat bermasalah.
  • RAD tidak cocok digunakan untuk sistem yang mempunyai resiko teknik yang tinggi.
  • Membutuhkan Tenaga kerja yang banyak untuk menyelesaikan sebuah proyek dalam skala besar.
  • Jika ada perubahan di tengah-tengah pengerjaan maka harus membuat kontrak baru antara pengembang dan pelanggan.

  1. Model Evolutionary Development / Evolutionary Software Process Models
Model Evolutionary Development bersifat iteratif (mengandung perulangan). Hasil prosesnya berupa produk yang makin lama makin lengkap sampai versi terlengkap dihasilkan sebagai produk akhir dari proses. Model Evolutionary Development / Evolutionary Software Process terbagi menjadi 2, yaitu :
  1. Model Incremental
Model Incremental merupakan hasil kombinasi elemen-elemen dari model waterfall yang diaplikasikan secara berulang, atau bisa disebut gabungan dari Model linear sekuensial (waterfall) dengan Model Prototype. Elemen-elemen tersebut dikerjakan hingga menghasilkan produk dengan spesifikasi tertentu kemudian proses dimulai dari awal kembali hingga muncul hasil yang spesifikasinya lebih lengkap dari sebelumnya dan tentunya memenuhi kebutuhan pemakai.

 6 

Model ini berfokus pada penyampaian produk operasional dalam Setiap pertambahanya. Pertambahan awal ada di versi stripped down dari produk akhir, tetapi memberikan kemampuan untuk melayani pemakai dan juga menyediakan platform untuk evaluasi oleh pemakai. Model ini cocok dipakai untuk proyek kecil dengan anggota tim yang sedikit dan ketersediaan waktu yang terbatas.
Pada proses Pengembangan dengan Model Incremental, perangkat lunak dibagi menjadi serangkaian increment yang dikembangkan secara bergantian.
  • Contoh Penerapan Model Incremental
Perangkat lunak pengolah kata yang dikembangkan dengan menggunakan paradigma pertambahan akan menyampaikan manajemen file, editing, serta fungsi penghasilan dokumen pada pertambahan pertama, dan selanjutnya. Pertambahan pertama dapat disebut sebagai produk inti (core product).  Dan pada pertambahan selanjutnya, produk inti akan dikembangkan terus hingga menghasilkan produk jadi yang siap untuk digunakan/dipasarkan.
  • Kelebihan Model Incremental :
  • Personil bekerja optimal.
  • mampu mengakomodasi perubahan secara fleksibel, dengan waktu yang relatif singkat dan tidak dibutuhkan anggota/tim kerja yang banyak untuk menjalankannya.
  • Pihak konsumen dapat langsung menggunakan dahulu bagian-bagian yang telah selesai dibangun. Contohnya pemasukan data karyawan.
  • Mengurangi trauma karena perubahan sistem. Klien dibiasakan perlahan-lahan menggunakan produknya setiap bagian demi bagian.
  • Memaksimalkan pengembalian modal investasi konsumen.
  • Kekurangan Model Incremental :
  • Tidak cocok untuk proyek berukuran besar (lebih dari 200.000 baris coding).
  • Sulit untuk memetakan kebutuhan pemakai ke dalam rencana spesifikasi tiap-tiap hasil dari increament.

2. Model Spiral / Model Boehm
Model ini mengadaptasi dua model perangkat lunak yang ada yaitu model prototyping dengan pengulangannya dan model waterfall dengan pengendalian dan sistematikanya.  Model ini dikenal dengan sebutan Spiral Boehm. Pengembang dalam model ini memadupadankan beberapa model umum tersebut untuk menghasilkan produk khusus atau untuk menjawab persoalan-persoalan tertentu selama proses pengerjaan proyek.


7

Tahap-tahap model ini dapat dijelaskan secara ringkas sebagai berikut :
  • Tahap Liason:pada tahap ini dibangun komunikasi yang baik dengan calon pengguna/pemakai.
  • Tahap Planning (perencanaan):pada tahap ini ditentukan sumber-sumber informasi, batas waktu dan informasi-informasi yang dapat menjelaskan proyek.
  • Tahap Analisis Resiko:mendefinisikan resiko, menentukan apa saja yang menjadi resiko baik teknis maupun manajemen.
  • Tahap Rekayasa (engineering):pembuatan prototipe.
  • Tahap Konstruksi dan Pelepasan (release):pada tahap ini dilakukan pembangunan perangkat lunak yang dimaksud, diuji, diinstal dan diberikan sokongan-sokongan tambahan untuk keberhasilan proyek.
  • Tahap Evaluasi:Pelanggan/pemakai/pengguna biasanya memberikan masukan berdasarkan hasil yang didapat dari tahap engineering dan instalasi.
  • Kelebihan model iniadalah sangat mempertimbangkan resiko kemungkinan munculnya kesalahan sehingga sangat dapat diandalkan untuk pengembangan perangkat lunak skala besar. Pendekatan model ini dilakukan melalui tahapan-tahapan yang sangat baik dengan menggabungkan model waterfall ditambah dengan pengulangan-pengulangan sehingga lebih realistis untuk mencerminkan keadaan sebenarnya. Baik pengembang maupun pemakai dapat cepat mengetahui letak kekurangan dan kesalahan dari sistem karena proses-prosesnya dapat diamati dengan baik.
  • Kekurangan model iniadalah waktu yang dibutuhkan untuk mengembangkan perangkat lunak cukup panjang demikian juga biaya yang besar. Selain itu, sangat tergantung kepada tenaga ahli yang dapat memperkirakan resiko. Terdapat pula kesulitan untuk mengontrol proses. Sampai saat ini, karena masih relatif baru, belum ada bukti apakah metode ini cukup handal untuk diterapkan.

Model Spiral/Boehm sangat cocok diterapkan untuk pengembangan sistem dan perangkat lunak skala besar di mana pengembang dan pemakai dapat lebih mudah memahami kondisi pada setiap tahapan dan bereaksi terhadap kemungkinan terjadinya kesalahan. Selain itu, diharapkan juga waktu dan dana yang tersedia cukup memadai.
Mungkin cukup sekian postingan saya kali ini, semoga pembahasan tentang “Model – model Pengembangan Perangkat Lunak” diatas dapat bermanfaat untuk kita semua.

Senin, 15 Agustus 2016

Download Aplikasi Siakad Kampus Berbasis Web

Salam Programer.. Disini saya akan share aplikasi sistem informasi akademik berbasis web
dimana aplikasi ini terdapat 3 user yaitu admin dosen dan mahasiswa
admin dapat mengatur semua sistem yang ada, sedangkan dosen bisa input nilai dan edit data pribadi maupun jadwal mengajar. sedangkan mahasiswa bisa kontark krs, cetak krs, cetak khs dan cetak transkrip nilai. langsung saja lihat penampakannya gan..

Login Mahasiswa Gan
Halaman Utama Mahasiswa
Data Pribadi Mahasiswa
Lihat Nilai Mahasiswa
Jadwal Kuliah Mahasiswa
KRS Mahasiswa
Cetak KHS
Cetak KRS Mahasiswa
Cetak Transkrip Nilai Mahasiswa
Login Dosen
Halaman Utama Dosen

Data Pribadi Dosen
Data Mengajar Dosen
Jadwal Mengajar Dosen
Data Nilai Mahasiswa
Data KRS
Login Administrator
Halaman Utama Administrator
Kelola User
Kelola Modul
Kelola Fakukultas
Kelola Jurusan
Kelola Kelas
Kelola Mata Kuliah
Kelola Kurikulum
Kelola Jadwal
Kelola Dosen
Kelola Dosen Mengajar
Kelola Data Mahasiswa


Jika Membutuhkan Silahkan Sedot Gan
Download
Terimakasih Sudah Berkunjung
Jika ada pertanyaan silahkan chat langsung via WA

Rabu, 10 Agustus 2016

5 Situs Terbaik untuk Belajar Coding Gratis | HTML, CSS, Javascript, PHP, JQuery, dan SQL

Pernah dengar tentang HTML, CSS, Javascript, PHP, JQuery, dan SQL? Minimal pengguna internet pernah mendengar atau mempelajari salah satunya. Misalnya untuk membuat website atau blog memerlukan (code) kode HTML, CSS, dan Javascript. Kode-kode tersebut terlihat rumit untuk dipelajari, namun itulah yang membuat situs-situs ini berambisi untuk memberikan pengajaran tentang coding kepada semua penggunanya GRATIS.

Apa saja kelima website tersebut? Ketahui dan pelajari!


 <5 Situs Terbaik untuk Belajar Coding> 



1. W3Schools.com


W3school adalah website nomor 1 yang paling membantu pemula untuk belajar bahasa pemrograman dari awal hingga akhir. Cara belajar di W3school adalah agan tinggal pergi ke websitenya dan pilih bahasa mana yang sobat ingin pelajari. pengalaman ane gan enak banget sangat lengkap fiturnya. Pilihan
HTML/CSS (HTML5/CSS3), Javascript, PHP, ASP, XML, AJAX, jQuery


2. CodeAcademy.com


Selain w3schools.com, CodeAcademy.com adalah salah satu yang terbaik untuk belajar programing. Yang membuat website ini ane rekomendasikan adalah cara pengajarannya yang menyenangkan dan fiturnya yang banyak. Disini agan bisa belajar HTML/CSS, PHP, jQuery, JavaScript, Python, Ruby


3. CodeAvengers.com


Keunikan dari CodeAvengers.com adalah agan harus melewati beberapa level untuk mencapai level tertinggi. Ada 3 level yang harus agan selesaikan namun juga agan akan diberi tutorial sebelum mengerjakan level.  Pilihan yang bisa agan coba HTML/CSS (HTML5/CSS3), JavaScript


4. CodeSchool.com


Disinilah tempat para pemula memulai belajar programing, disini juga sangat menyenangkan karena adanya tutorial lengkap. Kode yang bisa agan pelajari di CodeSchool.com adalah HTML/CSS, Ruby on Rails, JavaScript, iOS


5. TeamTreeHouse.com


TeamtreeHouse sama seperti codeschool yang menyediakan tampilan yang simpel dan mudah untuk belajar coding. Pilihan HTML/CSS, iOS, Android, Wordpress


Hanya itu? Tidak! ada sangat banyak situs untuk belajar coding, baik untuk pemula atau lanjutan. Satu lagi situs untuk belajar coding yaitu Coding.com.



Ok, cukup itu saja semoga bisa bermanfaat!

Tips Dan Trik Jadi Programer

Sudah lama sekali rasanya saya tidak share tentang pemrograman ya, kali ini saya mau share mengenai tips bagaimana membuat kebiasaan yang baik dalam pemrograman dan tips bagaimana cara membuat program dengan tingkat error yang minim. Contoh kasus untuk web  programming berikut tips nya :
1. Hindari pikiran “mulai dari mana ya?”
Ini juga persis seperti waktu pertama saya mengenal pemrograman, dikepala yang ada selalu berpikir “saya mau mulai dari mana ya”, menurut saya yang benar adalah “apa yang mau saya buat”, contoh kamu mau buat form login, baru kamu pikirkan untuk membuat form login apa saja yang saya butuhkan ya?, misal kamu butuh form dengan dua field, berarti kamu cari tutorial buat formnya sama fieldnya, setelah selesai dan bisa kamu mau buat gimana lagi di form itu, cari saja di mbah google banyak kok tutorial pemrograman apalagi php, jadi belajar yang butuh dulu jangan berpikir mulai dari mana.
2. Jangan menghapal script
Percaya sob mau belajar sampai kapan kalau masih menghafal script, sampai sekarang saja saya ga' pernah hapal tuh script yang sangat fundamental yang perlu kamu latih bukan menghafal script tapi latih logika kenali lebih dalam seperti kondisi if else,  boolean true false, data array, pengulangan dan lain-lain bro menurut saya ini yang penting.
3. Gunakan dengan notepad++
Saya dulu adalah pecinta editor dreamweaver, dari macromedia hingga dreamweaver cs3, suatu hari saat pertama saya bekerja di perusahaan sebelumnya, saya melamar menjadi programmer dan tidak lulus (karna memang newbie kurang ahli heheh…), saya mengobrol dengan programmer senior disana, ada satu kalimat yang saya ingat “jangan membiasakan membuat program pakai aplikasi editor, apalagi seperti dreamweaver bikin logika jadi kurang tajam…” kata senior programmer, dengan heran saya tanya “memangnya kenapa om..?”. singkat cerita beliau menjelaskan bahwa editor tersebut terlalu visual sehingga bagi pengguna  jadi terbiasa menggunakan mata daripada logika pikiran, sehingga bila ketemu kasus yang tidak ada di editor tersebut, akan bingung sendiri, selain itu tidak semua perusahaan memiliki aplikasi seperti dreamweaver yang nantinya  akan membuat kita ketergantungan sama software, biasakan saja dengan notepad atau notepad++, jadi dimanapun kita bekerja tidak terlalu ketergantungan alias bisa, karena hampir semua sistem operasi punya editor notepad.

4. Biasakan mengetik bukan drag drop
Seperti yang saya bilang sebelumnya, dengan mengetik secara tidak langsung kita melatih otak memori kita, sehingga sedikit demi sedikit membuat si otak makin tajam dengan script yang dibuat, memang melelahkan tapi betul-betul berkualitas daya pikir kita mengenai logika bro. jangan biasakan copypaste, walaupun sudah ada contoh usahakan mengetik (kecuali lu emang dah hafal banget sama tuh script…), percaya deh kamu biasakan seperti ini, cuma cukup hitungan bulan kamu pasti sudah menguasai pemrograman, tidak hanya web sih mungkin bisa bahasa yang lain. Sampai sekarang saya masih membiasakan menggunakan dengan notepad++ dan alhasil saya lebih mengenal dan lebih imajinatif tentang script yang secara tidak langsung lama-lama script jadi hafal.


5. Selalu tambahkan tag penutup sebelum isi
Maksudnya begini guys, biasanya seperti waktu awal-awal saya belajar program itu seperti ngetik di word lurus aja lempeng, tidak ada jarak pokoknya asal asalan deh, biar meminimalisir kesalahan selalu awali pemrograman dengan tag pembuka kemudian tutup, contoh
 <html>
Isi… isi da nisi semua koding disini pas di tes error hanya karena kurang tutup kurawal atau tanda titik dua, hehehe (biasa bro…)
Yang bener buat tag pembuka seperti ini
 <html>
Buat lagi tag penutup seperti ini,
</html>
Kemudian tengahnya baru diisi seperti ini bro
<html> isi kode kamu disini </html>
Jangan lupa untuk selalu memberi jarak kedalam biar makin minim kesalahan error
6. Lakukan dan coba… pasti ketagihan
Bukan kalian sendiri kok, saya juga sama waktu pertama liat koding, mau muntah rasanya boro-boro belajar, kayaknya dah neg duluan bro. memang paling susah adalah mulai menyukai tapi kalau tidak pernah nyobain yakin tidak akan pernah suka, alhasil ga akan pernah bisa bro, action aja, coba saja dulu kalau sudah pernah sekali dan berhasil dalam eksperimen, dijamin akan pengen lagi bikin yang lain, so jangan menyerah dan action bro ane akan selalu ngedukung hehehe.
Nah itu aja gan 6 tips cara cepat jadi programmer mudah-mudah bisa jadi inspirasi dan mau mulai membuat program, jadi buat bisa program ga sulit kan hehehe sampai ketemu lagi di posting berikutnya.

Minggu, 07 Agustus 2016

Tutorial Membuat Upload File Di CodeIgniter

Halo para Sahabat, sebelumnya saya minta maaf kepada anda semua karena saya sudah agak lama tidak pernah update postingan lagi di blog ini, dikarenakan saya dalam proses pembuatan Skripsi , jadi saya mohon pengertian sahabat sekalian. Untuk memuaskan kerinduan para sahabat dengan ilmu-ilmu baru yang anda dapatkan dari blog ini, saya akan memberikan sebuah tutorial php yang sangat bermanfaat bagi kita semua. Disini kita akan membahas Bagaimana Cara Membuat Upload File dengan Menggunakan FrameWork CodeIgniter PHP.

Upload File Dengan CodeIgniter PHP

Pada Hakikatnya didalam CodeIgniter untuk melakukan uplad file kita telah diberikan class-nya untuk memudahkan kita para developer, dan kali ini kita akan membahas class tersebut.
Marikita bahas tahap demi tahap dibawah ini :

1. Buat file upload_form.php dan letakkan pada application/views dan ketikkan scriptnya seperti berikut :

<html>
<head>
<title>Upload Form By Belajar Pintar PHP </title>
</head>
<body>
<?php echo $error;?>
<?php echo form_open_multipart('upload/do_upload');?>
<input type="file" name="userfile" size="20" />
<br /><br />
<input type="submit" value="upload" />
</form>
</body>
</html>
2. Lalu buat file upload_success.php dan letakkan pada application/views dan isi scriptnya seperti berikut :

<html>
<head>
<title>Upload Form By Belajar Pintar PHP </title>
</head>
<body>
<h3>File anda telah berhasil diupload </h3>
<ul>
<?php foreach ($upload_data as $item => $value):?>
<li><?php echo $item;?>: <?php echo $value;?></li>
<?php endforeach; ?>
</ul>
<p>
<?php echo anchor('upload', 'Upload File lainnya !'); ?>
</p>
</body>
</html>
3. Jika sudah membuat file-file untuk views, sekarang kita membuat file untuk controllers. Buat fileupload.php dan lettakan di application/controllers/ dengan script berikut :
<?php
class Upload extends CI_Controller {
function __construct()
{
parent::__construct();
$this->load->helper(array('form', 'url'));
}
function index()
{
$this->load->view('upload_form', array('error' => ' ' ));
}
function do_upload()
{
$config['upload_path'] = './uploads/';
$config['allowed_types'] = 'gif|jpg|png';
$config['max_size']    = '100';
$config['max_width']  = '1024';
$config['max_height']  = '768';
$this->load->library('upload', $config);
$this->upload->initialize($config);
if ( ! $this->upload->do_upload())
{
$error = array('error' => $this->upload->display_errors());
$this->load->view('upload_form', $error);
}
else
{
$data = array('upload_data' => $this->upload->data());
$this->load->view('upload_success', $data);
}
}
}
?>

Berikut saya Uraikan sedikit penjelasan mengenai upload.php :

$this->load->helper(array('form', 'url')); Artinya dapat dihapus jika anda telah mendefinisikanya pada config/autoload.
$config['upload_path'] = './uploads/'; lokasi atau folder yang akan menmpung file jadi buat terlebih dahulu folder uploads di folder web CI anda. ( Buat folder baru penyimpanan file)
$config['allowed_types'] = 'gif|jpg|png'; tipe file yang diizinkan untuk diupload, hal ini dapat disesuaikan dengan kebutuhan.
$config['max_size'] = '100';$config['max_width'] = '1024';$config['max_height'] = '768'; ukuran file dan lebar panjang untuk gambar, hal ini juga dapat disesuaikan sesuai dengan kebutuhan.

Jika semua tahap yang diatas telah selesai anda buat dengan benar, sekarang anda tinggal mencoba dengan masuk ke link http://localhost/folderCI/upload.

Tutorial Membuat Kalkulator Sederhana Dengan AJAX dan PHP


Membuat Kalkulator Sederhana dengan Ajax Jquery PHP

Halo sahabat Belajar Pintar PHP, Setelah sebelumnya saya membagikan kepada anda semua sebuah source code mengenai cara membuat kalkulator online dengan php , kali ini saya juga akan membagikan kepada anda sebuah tutorial sekaligus source code Ajax mengenai cara membuat kalkulator dengan menggunakan ajax jquery serta php. Tapi bagi anda yang belum mengerti apa itu ajax, jangan berkecil hati karena anda dapat mengetahuinya melalui postingan saya sebelumnya mengenai Dasar Pemahaman Ajax yang harus diketahui oleh pemula . Oke mungkin sebagian dari anda tidak sabar lagi ingin mengetahuinya, oleh karena itu mari kita langsung bahas satu-persatu dibawah ini.
Dalam pembuatan kalkulator dengan ajax ini kita juga menggunakan fungsi sebuah form yang berguna untuk men-submit hasil dari perhitungan kita agar diproses oleh kode php yang kita buat. Buat anda yang belum mengerti cara membuat submit form menggunakan ajax jquery dan php , anda bisa baca disini , dan bagi anda yang sudah mengetahuinya, mari kita lanjut ketopik pembahasan kita yang pertama.

1. Buat sebuah halaman html dengan nama kalkulator.html , lalu ketikkan atau copy-paste saja seluruh script dibawah ini kedalamnya.


<!DOCTYPE html PUBLIC "-//W3C//DTD XHTML 1.0 Transitional//EN"
"http://www.w3.org/TR/xhtml1/DTD/xhtml1-transitional.dtd">
<html xmlns="http://www.w3.org/1999/xhtml">
<head>
<title>Kalkulator sederhana dengan Ajax</title>
<script type="text/javascript" src="kalkulator.js"></script>
</head>
<body>
<h1>Kalkulator Sederhana dengan AJAX PHP</h1>
<form name="form1">

<!-- input bilangan pertama -->
<input type="text" id="bil1" />
<!-- pilihan jenis operasi -->
<select id="operasi">
<option value="penjumlahan">dijumlahkan dengan</option>
<option value="pengurangan">dikurangkan dengan</option>
<option value="perkalian">dikalikan dengan</option>
<option value="pembagian">dibagi dengan</option>
</select>
<!-- input bilangan kedua -->
<input type="text" id="bil2" /><br />
<!-- tombol hitung -->
<input type="button" value="Hitung" onclick="hitung()" />
</form>
<!-- bagian untuk menampilkan output -->
<p><div id="output" /></p>
</body>
</html>

Halaman diatas berfungsi sebagai halaman utama sekaligus halaman tempat penginputan angka yang akan diproses.

2. Buat halaman php dengan nama kalkulator.php dan kemudian ketikkan atau copy-pastekan seluruh script php dibawah ini kedalamnya

<?php
header('Content-Type: text/xml');
$bil1 = $_GET['bil1'];
$bil2 = $_GET['bil2'];
$op = $_GET['op'];
echo '<output>';
if ($op == "penjumlahan") $hasil = $bil1 + $bil2;
else if ($op == "pengurangan") $hasil = $bil1 - $bil2;
else if ($op == "perkalian") $hasil = $bil1 * $bil2;
else if ($op == "pembagian")
{
if ($bil2 == 0) $hasil = "(ERROR) Divide by zero";
else $hasil = $bil1 / $bil2;
}
echo "Hasil perhitungannya adalah : ". $hasil;
echo '</output>';
?>


Halaman php ini berfungsi untuk halaman proses inti dari apa yang kita input pada halaman kalkulator.html.

3. Selanjutnya buat sebuah halaman Javascript dengan nama kalkulator.js, lalu copy-pastekan saja seluruh script dibawah ini kedalamnya


var xmlHttp = createXmlHttpRequestObject();
function createXmlHttpRequestObject()
{
var xmlHttp;
if(window.ActiveXObject)
{
try
{
xmlHttp = new ActiveXObject("Microsoft.XMLHTTP");
}
catch (e)
{
xmlHttp = false;
}
}
else
{
try
{
xmlHttp = new XMLHttpRequest();
}
catch (e)
{
xmlHttp = false;
}
}

if (!xmlHttp) alert("Obyek XMLHttpRequest gagal dibuat");
else
return xmlHttp;
}
function hitung()
{
if (xmlHttp.readyState == 4 || xmlHttp.readyState == 0)
{
// mengambil data input dari elemen bernama bil1 dan dikonversi
// ke float / riil supaya dapat dioperasikan secara aritmatika
bil1 =
parseFloat(encodeURIComponent(document.getElementById("bil1").value));
// mengambil data input dari elemen bernama bil2 dan dikonversi
// ke float / riil supaya dapat dioperasikan secara aritmatika
bil2 =
parseFloat(encodeURIComponent(document.getElementById("bil2").value));
// mengambil data input dari elemen bernama operasi
operasi =
encodeURIComponent(document.getElementById("operasi").value);
// proses perhitungan operasi dilakukan di script kalkulator.php
xmlHttp.open("GET", "kalkulator.php?bil1=" + bil1 + "&bil2=" + bil2 +
"&op=" + operasi, true);
xmlHttp.onreadystatechange = handleServerResponse;
xmlHttp.send(null);
}
else
setTimeout('hitung()', 1000);
}
function handleServerResponse()
{
if (xmlHttp.readyState == 4)
{
if (xmlHttp.status == 200)
{
xmlResponse = xmlHttp.responseXML;
xmlDocumentElement = xmlResponse.documentElement;
hasil = xmlDocumentElement.firstChild.data;
document.getElementById("output").innerHTML = hasil;
// setTimeout('process()', 1000);
}

else
{
alert("Ada masalah dalam koneksi ke server: " +
xmlHttp.statusText);
}
}
}
Nah, halaman ini merupakan halaman yang berfungsi sebagai perantaran antara halaman input "kalkulator.html" dengan halaman proses "kalkulator.php" , jika anda sudah membaca postingan saya mengenai dasar pemahaman ajax bagi pemula tadi, maka diharapkan anda sudah mengerti dengan yang saya maksud.

Untuk menjalankan program tersebut, bagi yang belum tahu , anda dapat mengetikkan pada address bar browser anda masing-masing "http://localhost/calculator/kalkulator.html" tapi jangan sampai lupa mengaktifkan "Apache" bagi anda yang menggunakan Xampp.

Tutorial Dasar JQuery

JQuery adalah suatu framework (library) Javascript yang menggambarkan bagaimana interaksi antara Javascript dan HTML. JQuery pertama kali dirilis pada tahun 2006 oleh John Resig. Pada perkembangannya JQuery tidak sekedar sebagai framework Javascript, namun memiliki kehandalan dan keunggulan yang cukup banyak. Hal tersebut banyak menyebabkan para developer web menggunakannya dalam pembuatan sebuah website. JQuery memiliki slogan “Write less, do more” yang kurang lebih maksudnya adalah kesederhanaan dalam penulisan code, tapi dengan hasil yang lebih banyak. Degan istilah kata lain bisa disebutkan, kecil-kecil cabe rawit.
jQuery is a fast and concise JavaScript Library that simplifies HTML document traversing, event handling, animating, and Ajax interactions for rapid web development. jQuery is designed to change the way that you write JavaScript.
JQuery merupakan library open source dengan lisensi GNU General Public License dan MIT License. Dari sisi ukurannya, framework JQuery sungguh ramping, hanya sekitar 20 KB dan hanya terdiri dari satu file. Namun demikian, bagi yang menginginkan fungsi lebih, JQuery memungkinkan penambahan fungsionalitas dalam bentuk plugin. Saat ini tersedia ribuan plugin yang dapat diperoleh secara gratis di internet.

Apa yang bisa Anda Lakukan dengan JQuery?

1. Mengakses bagian halaman tertentu dengan mudah.
Tanpa adanya library Javascript khusus, untuk mengakses suatu bagian tertentu dari halaman, harus mengikuti aturan Document Object Model (DOM) dan pengaksesan harus secara spesifik menyesuaikan dengan struktur HTML. Dengan kata lain, pengaksesan bagian tertentu dari halaman sangat tergantung pada struktur dari HTML. JQuery menawarkan cara yang mudah (bahkan sangat mudah) dalam mengakses bagian tertentu dari halaman. Pengaksesan juga tidak terlalu bergantung pada struktur HTML.
2. Mengubah tampilan bagian halaman tertentu.
CSS (Cascading Style Sheet) menawarkan metode yang cukup handal dalam mengatur dan mempercantik halaman web. Namun terkadang CSS punya kelemahan yang cukup mengganggu, yaitu beberapa perintah CSS tidak didukung oleh semua browser. Cukup merepotkan jika kita harus mendesign halaman web dengan beberapa CSS sekaligus. Sekali lagi JQuery menawarkan solusi untuk mengatasi hal tersebut. Dengan JQuery, “kesenjangan” yang terjadi antara browser dalam urusan CSS akan tertutup dengan baik.
3. Mengubah isi dari halaman.
Jaman dulu (baca:sebelum JQuery lahir) cukup sulit jika kita akan mengubah sebagian isi dari halaman. Mengubah disini dapat berarti mengganti teks, menambahkan teks atau gambar, mengurutkan suatu daftar (list), menghapus baris tabel dan sebagainya. Dengan JQuery, hal tersebut dapat dilakukan dengan hanya beberapa baris perintah.
4. Merespon interaksi user dalam halaman.
Website yang baik tidak cukup digambarkan dengan user-interface dan tampilan yang memukau. Namun lebih dari itu, bagaimana pengunjung dapat berinteraksi dengan website dan dapat mengatur tampilannya sendiri. Interaktivitas sangat bergantung bagaimana pemrograman yang dipakai dalam menangani event-handling. Javascript sendiri memiliki beberapa event-handling seperti onclick untuk menangani event saat terjadi click. Namun demikian, event handling pada Javascript terbatas pada object-object tertentu, dan jenisnya pun terbatas. JQuery melengkapi semuanya dengan tambahan penanganan event-handling yang semakin mudah.
5. Menambahkan animasi ke halaman.
Animasi seringkali disertakan dalam suatu halaman web untuk menambah kecantikannya. Saat ini animasi masih cukup digemari oleh para peselancar situs. Animasi dapat dibuat dalam berbagai gaya, ada yang menggunakan Flash, gambar bergerak (GIF), video, dan sebagainya. Masing-masing tentu memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. JQuery sendiri menawarkan konsep animasi (walaupun masih sederhana) yang cukup apik namun ramah bandwidth alias ringan. Salah satu animasi yang bisa dibuat dengan JQuery adalah fading jika terdapat suatu bagian dari halaman ditambahkan atau dihilangkan.
6. Mengambil informasi dari server tanpa me-refresh seluruh halaman.
Mengambil informasi dari server tanpa refresh halaman merupakan salah satu konsep dasar dari yang namanya AJAX (Asynchronous Javascript and XML). Pada penerapannya, cukup ribet jika harus membangun website dengan konsep AJAX, saat ini banyak library khusus yang berusaha mempermudahnya. JQuery merupakan salah satunya.
7. Menyederhanakan penulisan Javascript biasa.
Semboyan JQuery adalah “Write less, do more” atau dengan kata lain kesederhanaan dalam penulisan code, tetapi menghasilnya tampilan yang lebih. Sebenarnya inilah yang menjadi daya tarik tersendiri buat para pengembang web untuk menggunakan JQuery.

Download JQuery

Situs resmi JQuery dapat diakses di http://jquery.com/. Dan library JQuery dapat didownload di alamat http://docs.jquery.com/Downloading_jQuery. Tersedia library jQuery dalam 2 (dua) jenis yaitu minifieddan uncompressed. Minified jika kita ingin menggunakannya saja dalam website kita (ukuran 18 KB), sedangkan uncompressed jika kita berkeinginan turut serta mengembangkan code jQuery.

Contoh Sederhana JQuery

Contoh sederhana penggunaan JQuery
Contoh sederhana penggunaan JQuery
Penjelasan Program
1. Pertama, kita harus menyertakan (include) file library JQuery. Pastikan letak dari file library sudah benar. 2. Perintah-perintah JQuery.
  • Baris 8 merupakan perintah inisialisasi dimana saat halaman (dokumen) siap ditampilkan maka jalankan juga perintah yang ada di dalamnya. Hal ini mirip dengan event onLoad yang biasanya diletakkan di tag <body>.
  • Baris 9-11 maksudnya adalah mendefinisikan action yang terjadi saat link dengan class=show ( $(‘a.show’) ) diklik (lihat link baris ke-22). Jadi jika link di-klik maka paragraf dengan nama class=jquery ( $(‘p.jquery’) ) akan tampil dengan durasi tampil “slow”. Paragraf yang akan ditampilkan adalah paragraf baris ke-24 sampai 27.
  • Baris 13-15 sebaliknya, akan menyembunyikan isi dari paragraf yang mengandung nama class=jquery.
3. Isi dari halaman. Perhatikan nama class dari masing-masing object.

Sekian Tutorial Dasar Jquery nya, saya harap dapat berguna bagi setiap yang membacanya.